Jumat, 29 Januari 2016

Status Bodong Para Pencari Like Dan Komentar Di Sosial Media

Saya yakin, kita semua pasti pernah melihat status di media sosial yang isinya mengajak nge "like" atau menuliskan sebuah kata misalnya: "Aamiin" atau "Subhan Allah" atau juga angka. Tahukah anda bahwa itu adalah sebuah bisnis kotor?
CONTOH KASUS STATUSNYA KIRA - KIRA SEPERTI INI:
  • klik ini, jika anda adalah orang yg anti narkoba
  • bila anda ingin ibunya masuk sorga, klik like
  • luangkan waktu sejenak untuk sekedar link atau bilang amin
  • bila anda setuju dengan status ini, klik like
  • jika ingin do'a anda terkabul naik haji, klik like
  • coba ketik angka 8, klik like, lihat apa yg terjadi
  • do'akan Aamin dan klik "like" untuk palestina
  • mari do'akan dan klik like, untuk nenek ini
  • dan lain sejenisnya

MODUSNYA:
Sipenipu selalu menggunakan status orang terkenal, misalnya nama Ustadz terkenal atau Artis yang ngetop atau juga menggunakan gambar - gambar yang menyedihkan dengan tujuan agar segera dapat respon cepat dari fans artis tersebut atau dari orang yang merasa iba terhadap gambar yang sedang ditampilkan. Jangan kaget kalau akun yang menyebarkan status  di media sosial itu ternyata akun palsu.

STATUS DIATAS ADALAH PENIPUAN!
Komentar anda tidak penting, yang dicari oleh si pembuat stauts bodong tersebut adalah likenya. Nantinya semua komentar anda yang ada dalam status tersebut akan dihapus kecuali "like" karena 100.000 like bisa dijual dengan harga berkisaran USD.150 (Rp.2 jutaan mengikuti kurs dollar terhadap rupiah) ada juga yang menghargai hingga USD.200 per 100 ribu like tergantung seberapa cepat like itu bisa diperoleh.

Nantinya setelah dibeli oleh pihak tertentu, isi status langsung diubah dimana jika awalnya adalah sebuah gambar atau tulisan atau simbol keagamaan atau foto sedih, diganti dengan produk iklan lain sesuai dengan yang diinginkan oleh sipembeli tersebut sehingga seolah - olah iklan itu sudah mendapat ratusan ribu like.

Sebuah status yang mendapat lebih dari 500.000 like bisa dijual mahal untuk kepentingan dan tujuan yang lebih besar lagi misalnya kepentingan survey, dan politik (kampanye) dan segala macam manipulasi bukti seolah hasil dari sebuah polling asli pengguna sosial media.

FAKTA
Pernahkah kalian melihat sebuah produk iklan di sosial media tentunya dimana menurut kalian iklan tersebut sangatlah kurang menarik perhatian namun memiliki jumlah like yang fantastis hingga mencapai jutaan like? Padahal setelah kalian cermati baik - baik jumlah komentar yang sesuai dengan iklan dan jumlah like pada iklan tersebut sangatlah tidak wajar.
Faktanya setiap jumlah like pada sebuah sosial media yang banyak pastinya juga diikuti dengan jumlah komentar yang relevan dengan status yang dibuat tersebut.

SARAN
Perhatikan baik - baik siapakah yang share posingan tersebut apakah benar - benar seseorang yang dapat dipercaya atau hanya sebuah akun labil di sosial media.
Hiraukan saja jika memang status tersebut berniat "menjebak" sehingga kalian berpikiran memberi "Like" pada status tersebut agar dapat terhindar.
Blokirlah orang - orang yang terindikasi terlalu sering share hal - hal yang berbau seperti hal diatas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar