Senin, 01 Februari 2016

Optimalkan Belajar 45 Menit Lalu Istirahat 15 Menit

Ternyata benar cerita di buku, artikel, dan lain-lain jika di Finlandia itu system edukasinya keren. Disana emang tidak ada ujian, belajar di kampus cuma beberapa jam sehari, minim beban tugas, dan yang paling penting, dosennya super perhatian sama bimbingannya.

Pekerjaan sebagai pengajar sangat prestisius katanya, dan pengajar di sana emang orientasinya mengabdi, istilahnya: kerja karena gaji bukan jadi motivasi.
Selama 45 menit belajar, kita diberi waktu 15 menit untuk istirahat.
Ini penting karena pada dasarnya otak akan mulai merasa lelah ketika masuk pada menit 45 jika kita terus fokus pada hal yang hendak kita pelajari saat inu. Jadi mengistirahatkan kerja otak juga diperlukan untuk membuat perhatian kita tetap fokus pada hal yang hendak dipelajari selanjutnya.
Ceritanya lagi, di sana semua pelajar diapresiasi, beda kalo di sini:
Jika kurang pinter, ya ditinggalin. Di sana jika ada pelajar yang telat, justru dimotivasi. Tidak ada juga sistem peringkat, gak ada tuh yang namanya pelajar stress karena nilainya jelek, orang nggak ada ujian. Nggak ada pembedaan antara mahasiswa yang pinter atau nggak. Belajar di sana katanya menyenangkan, jadinya orang belajar karena senang, bukan karena paksaan. Ini yang keren.

Berikut adalah beberapa tips mengoptimalkan cara belajar yang baik dan benar:

1. Berdoa
Berdoa adalah hal yang paling utama sebelum kita melakukan segala tindakan. Selalu ingatlah pada sang pencipta dan ingatlah betapa rapuhnya kita sebagai seorang manusia yang hanya bisa berpasrah diri pada Yang maha Esa.

2. Tipe Belajar
Mengenali tipe belajarmu, jika kamu menyukai cara belajar yang mengandung gambar atau visual maka pelajarilah detail gambar tersebut dan terjemahkan ke pelajaran yang sedang kamu pelajari, ini akan mempermudah kamu memahami suatu persoalan atau pelajaran tersebut.Belajar dengan cara belajar yang menurut kalian paling menyenangkan dan mampu membuat kalian untuk lebih cepat memahami segala yang sedang dipelajari.

3. Nyaman
Belajarlah senyaman mungkin. Carilah tempat yang menurut kamu nyaman tanpa ada gangguan. Jika kamu suka mendengarkan musik, dengarkanlah musik klasik atau penyanyi favorit kamu. Kondisikan diri dengan perasaan nyaman pada saat mempelajari hal - hal yang kalian pelajari. Kondisi ini mendukung otak kita untuk dapat bekerja optimal tanpa gangguan dari hal - hal yang kurang nyaman lainnya sehingga meningkatkan fokus belajar lebih tinggi.

4. Jeda Waktu Belajar
Belajar merupakan proses dimana ilmu yang dulunya kita tidak tahu sekarang menjadi tahu, bagaimanapun belajar terkadang membuat kita lelah, letih, hingga bosan, apalagi pelajaran yang kamu tidak sukai (kimia misalnya) akan membuat otakmu menjadi blank dan membuatmu kehilangan konsentrasi dan lebih sulit untuk memahami pelajaran tersebut, untuk itu imbangi belajar kamu dengan jeda atau berhenti sejenak, lakukan apa yang kamu sukai, agar otak dan pemikiran anda segar kembali.

Kamu bisa menerapkan cara belajar ala Finlandia yaitu 45 menit belajar dan 15 menit istirahat, hal tersebut memungkinkan kamu bisa kembali fokus belajar setelah instirahat 15 menit. Oh ya... hasilnya siswa Finlandia mendapat skor tertinggi dalam penguasaan matematika dan sains dibanding semua negara di dunia.
  • Kreativitas Vs Peraturan Sekolah >>> Kenakalan
  • Sosial Vs Peraturan rumah >>> Bandel, Brandalan
  • Minat Vs Ranking Kelas >>> Tidak dapat sekolah unggulan = orang tua malu
  • Bakat Vs Les-les an, Try out >>> Eneg.
  • Kemampuan orang tua Vs Biaya Sekolah >>> Anak berdiri di depan kelas, ga ikut ujian
  • Pelajaran Sekolah Vs Eksistensi Guru >>> Soal ulangan beda sama yg diajarin, gurunya (*keliatan) luar biasa pinter, muridnya dongo
    5. Catatan
    Tujuan mencatat adalah untuk meringkas pelajaran  agar lebih mudah dipahami. Catatlah pelajaran yang menurutmu penting, dengan kata-kata sendiri agar lebih mudah dipahami, kuncinya adalah meringkas pelajaran sedetail mungkin dan tidak meninggalkan informasi yang penting.Catatan dapat membantu kita untuk mengingat kembali hal - hal yang mungkin kita lupa atau terlewatkan serta dapat memberikan petunjuk mengenai sesuatu yang mungkin dapat kita kembangkan lebih jauh lagi dalam proses pembelajaran.

    6. Diskusi
    Ajaklah diri sendiri untuk berdiskusi dengan orang lain. Hal ini dapat membantu kita secara tidak langsung untuk membuat otak kita lebih mudah memahami pelajaran  dan meningkatkan kemampuanmu berpikir serta mengatasi atau memecahkan masalah dalam suatu keterbukaan, dan keuntungan yang lain kamu dapatkan dari diskusi kelompok adalah tidak akan grogi ketika berbicara di depan umum.

    7. Keyakinan
    Tekat dan keyakinan yang kuat merupakan pondasi awal untuk mengoptimalkan belajar yang baik dan benar, karena jika tidak memiliki kedua pondasi dasar tersebut materi/pelajaran yang anda pelajari akan memakan waktu yang lama untuk memahami pelajaran tersebut.
    Tapi kenapa orang luar negeri di sana bisa pinter-pinter?
    Jawabannya karena mereka dibiasakan bebas untuk produktif dan berkreasi, nggak cuma dicekokin diktat sekolah atau kuliah. Kalo di sini kan kesannya ketika dosen yang ngajar, maka mahasiswanya harus jadi kayak dosennya, kayak mesin penjiplak. Atau mahasiswa udah kayak ditakut-takutin duluan, "Kalo elu nggak pinter, elu nggak bisa bersaing dengan dunia luar.", ini discouragement namanya.

    Sejak dini, anak-anaknya diasah kreatifitasnya, dan tugas pengajar adalah sebagai pembimbing yang memberi arah, bukan yang membuat arah. Inilah kunci sukses mengembangkan bakat dan minat seorang peserta didik bukan hanya diberikan materi dan materi secara terus menerus.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar